Sunday, April 10, 2016

Merevisi Teks Eksemplum Cinderela Gadis Penyabar


        (Pada) Zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderela. Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya. Ia sangat cantik dan rajin. (sedangkan)  Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela memiliki sifat (pe)marah. Mereka memperlakukan Cinderela dengan (kejam) tidak sopan dan buruk. Ibu tiri (nya) Cinderela suka memerintah Cinderela (untuk) melakukan pekerjaan rumah yang berat, seperti (mengepel) menyikat lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan masakan untuk keluarga. Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari.-Orientasi 
         Pada suatu hari Cinderela duduk termenung sambil menangis. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya,yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap tinggal di rumah seperti perintah ibu tirinya. Cinderela semakin (bertambah) sedih ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan memakai baju yang sangat bagus. Mereka berharap dapat menjadi wanita beruntung yang dapat diajak(ber)dansa oleh (sang) pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana. Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa dapat dibendung, air mata Cinderela pun tumpah (mengalir). Ia pun menangis sedih.
“Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah suara lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri berdiri di sampingnya (dihadapannya). Dengan gugup ia berkata “Saya ingin kepesta, tapi saya ditinggal sendiri di sini.” “Hmm”, guman (gumam) Ibu Peri. “Meskipun kamu diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu,(namun) kamu selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan selalu (ber)lapang dada. Oleh karena itu, saya
juga ingin melihat kamu bahagia dan dapat pergi ke pesta (tersebut).”
Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di
belakang rumah menjadi (sebuah) kereta. Ia juga mengubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela dengan tangannya dan baju lusuh itu pun berubah menjadi gaun
yang sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu kaca yang sangat cantik (indah). “Sekarang saatnya kamu pergi, Cinderela. Namun, ingat, kamu harus pulang sebelum tengah malam atau kamu akan kembali seperti semula, (.)”Kata Ibu Peri. Cinderela (pun) berangkat ke pesta dengan gembira.
Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang (sebanyak) dua belas kali. Cinderela pun teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari ke luar istana secepat yang ia mampu(berlari dengan cepat keluar istana). Dalamketergesa-gesaannya (karena tergesa-gesa), salah satu sepatu kacanya tertinggal.
Beberapa hari kemudian, (sang) pangeran kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan ukuran sepatu kaca yang tertinggal. Kedua saudara tiri Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat. (Namun) Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong ke istana. Sang Pangeran merasa sangat bahagia melihat Cinderela lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia. -Insiden
Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi(kan) berkah kepadanya. Dengan bantuan Ibu peri, ia dapat datang ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota yang akhirnya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela dapat tersenyum berkat bantuan Ibu Peri yang baik (Insiden) (Yang bisa kita pelajari dari cerita ini adalah jika kita selalu tabah kita akan berhasil suatau kelak nanti)

Lebih lengkapnya bisa di lihat dan di unduh dibawah ini :)
 

Dimas Prima Yoga

Author & Editor

Mahasiswa yang menorehkan isi pikirannya melalui tulisan

0 comments:

Post a Comment